Sebuah Upaya Pengabadian Kisah

Sabtu pagi aku mengajak adikku berswafoto ria di pedesaan, sembari menunggunya bersiap aku pun duduk di teras rumah menikmati segelas teh yang hangat sehangat mentari pagi kala itu. Tak berlangsung lama kamipun bersiap untuk berangkat, namun sewaktu mengecek kondisi si kuda biru (sebutan motor tua saya hehe), rupa-rupanya dia mengalami cedera ringan pada kaki belakang sehingga kami harus menambalnya dahulu, alhasil perjalanan kami sempat tertunda beberapa puluh menit.

Kutengok sekilas jam di tanganku mulai menunjukkan pukul 9, setelah kuda biru sembuh kamipun bergegas singgah ke SPBU terdekat kemudian melanjutkan perjalanan. Di tengah perjalanan, nampak berjejeran rapi rumah-rumah penduduk berlatarkan pegunungan yang membentang kehijauan.

20 menit berselang, kamipun tiba di destinasi yakni Desa Lalowiu, lalu berjumpa dengan warga untuk meminta izin menyusuri pematang sawah mereka. Pikirku mereka merasa terusik dengan kedatangan kami, justru mereka senang sampai mengajak kami sarapan, kami yang terbilang orang asing di desa itu sempat heran mendapat tawaran spesial, mengingat perut kami yang masih berisikan harapan bukan sarapan pun tak sungkan menyanggupinya. Hanya saja aku hanya menyantap nasi dan ikan goreng meski banyak lauk yang disajikan. Maklum lambungku tak terbiasa dengan makanan jawa wkwkw.

Selepas sarapan, kami lalu duduk santai di bawah pohon rindang persis di depan pondok mereka. Kami pun menikmati nuansa pematang sawah lalu sesaat dari kejauhan tampak laki-laki paruh baya (sebut saja pak de) datang menghampiri kami dengan menenteng mesin penyemprot hama, terlihat jelas di wajahnya bercucuran keringat namun tak menghalangi rautnya memberi senyuman hangat. Beliaupun ikut duduk bersama kami lalu sesekali bertukar cerita. Dalam perbincangan, beliau berkisah sempat menetap di raha (kampung kami) sekitar tahun 1980-an menjadi buruh kontraktor proyek, dia pun sesekali menyeletuk dengan bahasa muna, aku dan adikpun sontak tertawa dengan dialegnya hehehe. Jam menunjukkan pukul 10, aku khawatir pemandangan sekitar tak lagi sedap difoto ketika matahari berada tepat di atas kepala, kamipun pamit untuk sejenak mengambil foto.

Kami lalu menyusuri bedeng sawah sembari memanjakan mata melihat keindahan padi yang mulai tumbuh dan burung bangau yang berkerumun mencari makan. Aku dan adik mulai bergantian mengambil beberapa gambar untuk dijadikan footage. Kami sempat berjumpa dengan kura-kura di bedengan, adikku pun langsung mengambilnya untuk dibawa ke rumah. Setelah puas berswafoto kami kembali menemui warga tadi yang tengah menanam bibit secara berderet di petakan sawah mereka. Aku pun sekejap mengabadikan momen langka itu. Sesekali mereka tertawa-tertawa sendiri seakan malu ketika kuajak berfoto, mungkin peralatan modern hal yang tabuh bagi mereka.

Tak lama berselang kami pun mohon pamit pulang ke kota, dengan sapaan yang lagi-lagi ramah mereka mengajak kami untuk kembali berkunjung ketika panen, kami yang girangpun langsung mengiyakan. Lambaian tangan bercampur senyuman menjadi pertanda sebuah perpisahan kami saat itu.

Terlihat di ujung setapak, si kuda biru mulai kepanasan rupanya, untung saja dia bukan cewe yang suka ngambek karena dianggurin wkwk, Bersamanya kami pun kembali melintasi pedesaan, mendekati jembatan aku bertemu sapi warga yang tengah merumput di pinggir bendungan, pemandangan yang jarang ini pun tak kusia-siakan untuk diabadikan. Motor kembali menyusuri bahu jalan hingga sampai kembali di rumah.

Entah kenapa terlintas ingin menuliskan perjalanan, semoga saja tulisan ini bisa mengabadikan setiap perjalanan baru yang dilalui, bukan semata-mata untuk dipajang namun juga dikenang.

Rabiul Misa, Desa Lalowiu (26 Februari 2021)

Related posts:

Verified PayPal accounts are far from totally free. But for those that want to get ahead in PayPal’s burgeoning marketplace. They’re worth their weight in virtual gold. PayPal Verified Accounts are…

In this prior post I discussed my recent transition from Mac back to Windows and the adventures to have a workable Russian phonetic keyboard to type on my default EN-US physical keyboard. For…

Hero Electric has announced it has raised INR 160 crore from Alpha Capital Advisors, a Mumbai-based investment management firm. With this investment, Alpha Capital Advisors gets a significant…